Susu merupakan bahan makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi, karena mengandung unsur kimia yang dibutuhkan oleh tubuh seperti Kalsium, Fosfor, Vitamin A, Vitamin B, dan Ribolflavin yang tinggi. Susu memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, komposisi susu terdiri dari air (87,1%), laktosa (5%), lemak (3,9%), protein (3,3%), dan mineral (0,7%).
Nilai gizinya yang tinggi menyebabkan susu mejadi media yang sangat disukai oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak ditangani secara benar. Susu yang rentan akan kontaminasi bakteri memerlukan pengolahan agar tidak mudah rusak.
Dari berbagai jenis susu olahan, yang paling disarankan adalah susu UHT (Ultra High Temperature). Susu yang diproses secara Ultra High Temperature dapat mempertahankan nilai gizi lebih baik daripada pengolahan lainnya. Susu UHT atau susu rekonstitusi atau susu rekombinasi yang disterilkan pada suhu tidak kurang dari 1350C selama 2 detik dan segeran dikemas dalam kemasan steril.
Pemanasan suhu tinggi bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisme (baik pembusuk maupun patogen). Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma, dan rasa yang relatif tidak berubah, seperti susu segarnya. Kemasan susu UHT ini juga dilakukan proses sterilisasi terlebih dahulu agar steril.
Kelebihannya susu UHT adalah umur simpan yang sangat panjang pada suhu kamar, yaitu mencapai 6-10 bulan tanpa bahan pengawet dan tidak perlu dimasukkan ke lemari pendingin. Susu UHT dapat bertahan selama 2 tahun tanpa disimpan dalam lemari pendingin. Namun, begitu kemasannya telah dibuka, harus disimpan di lemari pendingin dan jangan lebih dari 5 hari. Bila dibiarkan dalam suhu ruang, susu akan menjadi asam (rusak) dalam sehari.